Pages

delirium

Senin, 07 Mei 2012
Novel : Delirium Penulis : Lauren Oliver Penerbit : Mizan fantasi kamu tahu delirium ini cerita yang sangat bagus. ini adalah novel yang menceritakan tentang kota yang melarang masyarakatnya untuk merasakan cinta. Cinta diartikan oleh mereka sebagai penyakit. yang membuat orang ingin bunuh diri, melanggar atura dan lainnya. Just like, "Love is forbidden." di dalam cerita ini orang - orang yang berkuasa menemukan penawar cinta (kalau aku menganggap itu adalah pemati perasaan) pemberian penawar ini disebut sebagai penyembuhan. orang yang diberi penawaran ini biasanya setealh berumu 18 tahun ke atas. Kalau diberi dari umur 18 tahun kebawah katanya akan menimbulkan cacat entah fisik atau mental. Tragisnya, kalau anak - anak yang dibawah 18 tahun katahuan jatuh cinta mereka akan disembuhkan dengan segera. jatuh cinta adalah hal yang paling memalukan untuk keluarga mereka. Di luar kota yang terisolasi dari cinta ini disebut sebagai Alam Liar. Di dalam alam liar ini banyak simpatisan dan invalid. Bagiku orang simpatisan ini berarti orang yang tinggal didalam kota tersebut dan bertindak melawan hukum. sedangkan invalid adalah orang yang belum termasuk kewarganegaraan sana (belum terjamin validalitasnya). Jika ditemukan seorang simpatisan mereka akan dibunuh atau dilempar kedalam penjara Kriptus, penjara bawah tanah yang sangat kotor dan menyengat baunya. Nah, di dalam cerita ini ada tokoh utama yang bernama Lena. Lena mempunyai sahabat yang bernama Hana, mereka berdua sangat akrab dari dulu. Lena ini sangat antusias akan penyembuhannya, karna bagi dia cinta adalah penyakit. Namun, pada suatu hari dia bertemu dengan Alex, seorang laki - laki yang terlihat telah disembuhkan. Mereka berdua menjadi akrab, dan.....'jatuh cinta'. Lena tak bisa menghindari penyakit dia itu. Dia sangat menikmati cinta, berdua, berpelukan, ciuman dan keromantisan. Pergi ke Alam Liar yang sangat menakjubkan bagiku (seandainya aku di Alam Liar itu). Cobalah untuk membacanya. Bagiku itu cerita yang menarik, membuat kita terlena dan sedih akan ketragisan yang diciptakannya.

0 komentar: