Pages

0 SEMALAM

Kamis, 29 Juli 2010
Kemarin, ketika aku ngobrol bersamanya di malam hari. Hari itu hari yang sangat mengesankan bagiku. Karna hari itu, aku tiba - tiba menangis dan susah berhenti. Awalnya karna dia, karna dia berkata seperti dia akan pergi meninggalkan aku. Walaupun kami berdua tak tahu kapan kami pergi meninggalkan daratan.

Dia berkata, dia berpesan, tentang jika dia pergi aku tak boleh berlarut dalam kesedihan, aku harus tetap tersenyum, tertawa dan gembira. Maka, menjadilah aku menangis. Aku menangis karna aku benar - benar tak mau kehilangannya. Aku masih mau bersamanya. Salahkah aku untuk masih ingin bersamanya? Salahkah itu?

Aku menangis lamaa sekali, pada saat akan berhenti aku kembali sedih dan menangis. Sebelnya, dia malah tertawa. :-(

Setelah kami bertelponan lama, aku pun beranjak melaksanakan sholat. Tangisku memang tak dapat kubendung. Di dalam sholat wajib ketika bersama bunda dan adikku, kesedihan kembali membuncah di dalam hati. Ketika keluargaku telah keluar dari kamar, aku pun sholat sunnah Rawatib. Memang tak banyak air mata yang menetes, namun hati ini sangat memohon kepada Yang Maha Kuasa. Tuk memanjangkan umur orang - orang yang ku cintai, termasuk dia. Aku juga berkata, bahwa aku ingin bersamanya untuk waktu yang lama. Aku meminta, untuk menjaga kami semua dari marabahaya, dari hal - hal yang tidak diinginkan.

Ya Allah.. Ya Robb..
Hanya Engkau yang dapat mengtahui benar - benar keinginan dan isi hati hamba..
Hanya Engkau yang dapat mewujudkan keinginan dan harapan hamba-Mu..
Maka, Ya Allah..
Kabulkanlah permintaan hati hamba ini..
Sungguh, hamba memohon kepada-MU, Ya Robb..

0 aku harus menerimanya.

Rabu, 28 Juli 2010
Subuh.subuh kubuka mataku perlahan
dngin menusuk kulitku di waktu subuh
kantuk masi menghantui mataku
tetapi, aku harus shalat..

Tak lama aku teringat akan mimpinya
Mimpi tentang aku akan kembali ke sisi Allah S.W.T
Hatiku pun takut
Takut akan kematian
Takut akan ajal yang menyambutku

Aku tak ingin meninggalkan orang yang kucintai
Tetapi, kalau itu memang takdirku
Aku harus menerimanya..