Pages

what a thing thing?

Rabu, 15 Februari 2012
Aku sering mendapat mimpi, ya seperti semua orang. Mimpi buruk dan mimipi indah. Aku sangat mencintai mimpi indahku, mimpi itu seperti membuat momen dalam hidup seakan itu nyata but i realize its not. Kebalikannya, aku sangat tidak menyukai mimpi burukku. Mimpi buruk itu selalu membunuhku secara perlahan, seperti mengiris nadimu seiris demi seieris dan kamu yang merasakannya akan menangis luar biasa merasakan sakit yang luar biasa and you can cure it. Hampir tiga tahun aku bersama seorang cowok yang sangat kucintai. Aku jarang menceritakan mimpi burukku ke dia karna semua itu semakin membunuhku jika aku mengingatnya. Dia tidak jahat, ya walaupun terkadang bagiku dia agak mean tapi aku mencintainya dalam sekali. Semakin dalam aku menyelam ke lautan cinta, hiu di lautan tersebut semakin cepat ingin memakanku. Anggap saja seperti itu, maka dari itu semakin lama kecemburuan semakin tinggi, kekhawatiran pun semakin meningkat dan kecurigaan mengikuti arusnya pula. Seakan aku tidak mempercayai dia. Oh God! I believe him so much, namun yang membuat aku agak goyah adalah dia suka bohong – bohongan when i trust hi. Baginya dia Cuma bercanda, tapi bagiku hiu itu semakin kuat. Aku berusaha untuk membunuh hiu itu, tapi sia – sia, tanganku hampir putus digigitnya. Lalu, aku semakin berharap kalau dia datang dan menolongku membunuh hiu itu,  tapi harapanku tak kunjung datang. Semakin lama aku merasa ada beberapa batu bata yng akan membuat dinding di antara kita. Karna aku tidak pintar dalam hal mengutarakan isi hati dan berbicara, batu tersebut semakin kuat. Dan aku menangis. Salah satu mimpi terburukku adalah aku kehilangan dia dan cintanya. Semakin aku berusaha untuk menjaga itu semakin pula aku mulai kehilangan itu, i guess.
Dia semakin sibuk dan aku semakin merindu dan mendesak ingin mengobrol. Aku tahu dia tidak suka ketika aku mendesak dia, tapi hatiku gak kuat. Entah mengapa.
Kalian tahu sekarang? Secara status aku sudah putus. We separated. It makes me worry. Karna aku masih sangat mencintainya tetapi jika dia tidak mencintaiku lagi dan mencintai orang lain dia gak akan salah, dia punya hak akan itu. And it’s hurt me. Makes me cry everyday. Walaupun aku juga punya hak yang seperti itu, aku gak akan seperti itu. Aku gak pernah melirik cowok lain. i feel dying. Dia juga bilang dia nda peduli, walaupun secara tidak langsung atau akunya yang terlalu lebai dalam mengartikan. Dia bilang urusanku ya aku, urusan dia ya dia. Dia bilang seperti ini juga karna salahku. Dan gobloknya aku juga, aku tidak tahu bagaimana cara dia mau memaafkan aku dan menerima aku. Aku hanya pasrah, di hari pertama aku tidak mau berharap lagi. Tetapi setelah itu, aku semakin dan semakin berharap dan aku tidak bisa menepis itu semua. Semakin lama aku semakin frustasi memikirkan itu dan akhirnya aku sakit. I just, i just feel hang up. Maybe he want this to make me realize. But i don’t know what, how and why. I am the most stupid girl in the world. Secara tidak sengaja aku langsung membandingkan diriku dengan mantannya yang juga sahabatnya sejak kecil. Yang bisa menenangkan dia, sependapat, sepikiran. Kenapa aku gak bisa seperti itu? Pandangan kami berbeda sehingga sering miss komunikasi, mungkin itu kata yang tepat. Apalagi aku gak pintar cara bebicara yang baik dan benar. Secara fisik aja aku bukan apa – apa dibandingkan sahabatnya, apalagi secara otak ataupun mental. I am zero. That’s what i get so far.
Oh God! I just don’t wanna lose him! Is that wrong? What should i do??

0 komentar: