Pages

kisahku

Jumat, 13 April 2012
Ceritaku tak seperti novel fiksi atau sinetron yang lari ampe ngebut atau film yg bsa langsung ketemu orang itu. Ceritaku adalah cerita yang gregetan dan sedih.
Hari ini aku ke jakarta untuk ke pelabuhan merak. Orang yang kucinta tinggal di jakarta dan dia bersiap diri dan akan menungguku disana. Tahukah kamu betapa menyenangkannya itu? Orang yg tak dapat kau temui, tiba.tiba akan menemui dirimu dengan dirinya yang rapi, bersih, harum dan bersahaja. Sepanjang perjalanan di pesawat tiba.tiba kubayangkan aku menemuinya, salim tangannya dan melihat senyumannya. Membayangkannya saja aku sudah senang banget. Tersenyum sendiri. Membayangkan keluar dari pintu keluar dan langsung bertemu dengannya adalah hal yang paling menakjubkan.
Setelah mendarat, hatiku menjadi tak sabar ingin keluar dari pesawat. setelah keluar, aku menunda waktu untuk ke toilet agar dapat menunggunya. Setelah keluar kucari sosoknya dengan hati yang penasaran. Dimana matahariku, batang hidungnya tak kunjung terlihat. Hatiku mulai lemas, dia tak ada. Aku bertanya - tanya dalam hati tentang keberadaannya. Kutekepon daritadi tak ada satupun yang diangkat, ku sms tak ada yang dibalas. Pikiranku mulai menakutiku. Jangan - jangan dia kecelakaan, astagfirullah, sempat aku berpikir sedemikian rupa.
Ternyata orang tuaku sudah menemukan sopir yang akan membawa kami ke merak, langkah demi langkah aku menjauh dari pintu keluar, mataku selalu melihat ke belakang kalau ada dia. Tetapi tetap, nihil, aku tak menemukannya. Semakin lemah hati dan kakiku. Berharap dia dapat dihubungi.
Aku sudah masuk ke dalam mobil dia tetap tak ada kabar. Hatiku menangis karna mobil sudahj jalan menjauhi bandara. Lalu dia menelpon tentang keberafaanku. Aku menjawab aku sudah di jalan. Dia pun teriak, aku hampir menitikkan air mata.
Dia berusaha mengejarku, namun apa daya, aku hanya dapat melihat mobilnya yang masih jauh. Dia berkata, dia memakai baju putih, putih adalah warna yang kusukai. Lalu dia berkata lagi, kalau dia membawa bunga lili. Subhanallah, tak perna seumur hidupku ada orang yang ibgin memberiku bunga lili yang indah. Semakin sedih hatiku.

Ya Tuhan, apakah ini salah satu cobaan atau memang belum saatnya Engkau mempertemukan kami? Engkau sangat mengetahui perasaan hamba-Mu ini. Apa kah belum saatnya? Ya Allah, Ya Maha Segalanya. Hamba mohon, berikanlah kami jalan untuk bertemu di masa yang akan datang.

0 komentar: