Revolusi

Aku mau berubah, aku mau bergerak. Berikanlah aku kekuatan, Ya Allah


Hai Rea, sudah lama ya aku enggak cerita sama kamu. Kamu tahu, beberapa hari belakangan ini sejak aku pulang lagi dari Jogja aku berpikir. Sebenarnya aku memang merasa kalau aku tidak efisien dalam memanfaatkan waktu. Lalu, aku terlalu pemalas untuk melakukan banyak hal, padahal kalau sudah kukerjakan sebenarnya itu tidak berat. Aku tahu, salah satu kebiasaan jelekku yang membuat aku tidak berkembang adalah menyalahkan orang lain, merasa benar dan gengsi. Jika saja aku tidak mempertahankan sifat itu aku yakin aku bisa bergerak.

Kenapa aku memakai kata bergerak?

Karena aku tidak ada merasa kemajuan yang dinamis selama SMA. Satu tapak lalu berhenti. Setapak lagi terus berhenti. Itu tidak bergerak. Itu bukan pergerakan. Aku mempunyai berjuta - juta mimpi yang belum ku wujudkan. Gimana mau terwujud kalau aku statis? Aku gak mau diam dan melihat mimpiku musnah. ENGGAK. Dan jangan sampai.

Sejujurnya, aku sangat wah melihat orang yang rajin dan bisa mendorong kemalasannya ke laut. Sedih rasanya aku masih tertinggal jauh dari orang - orang yang seperti itu. Berbagai alasan yang masuk akal sudah ada di benak, kalau alasannya di usir gak mau pergi mulu.

Aku mau berubah, aku mau dinamis. Emang enak diam mulu, gitu mulu? Enggak, sangat sangat gak enak. Dari sekarang aku mau berubah, benar benar berubah. Mengubah yang jeleknya aja, yang bagus tetap tinggal. :D