Pages

2 Texts

Selasa, 21 Mei 2013
@Miss_morra : Di dalam hidup, akan ada banyak hal yang terjadi tak sesuai kehendak dan prediksi. Kisah di novel adalah refleksi hidup, @AthirahMutiara (Yogyakarta, 21 Mei 2013)


Kita sebagai seorang insan yang tak berdaya tidak bisa memaksakan kehendak kepada siapa kita ingin bersama, atau orang yang tidak kita inginkan di sekitar kita. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita dia tak dapat menjadi milik kita.


Rea, sejujurnya aku menjadi 'sinetron' banget setelah membaca Notasi, karyanya Morra Quatro. Bukan karena latar belakangnya yang UGM. Tapi karena hasrat cerita itu, perasaan yang didalamnya. Ketika cewek itu jatuh cinta dengan seorang anak Teknik yang sangat cerdas, dari janji - janji yang tak terjadi sampai mereka kehilangan kontak. Perasaan cewek itu, sangat kurasakan di dalam diriku. Bagaimana aku dulu, bagaimana cemasnya, rindunya, kesalnya dan cintanya. Sehingga membuat seorang perempuan rela menunggu sampai habis hatinya. Dan ternyata akhirnya, mereka tidak bersama. Mereka mempunyai 'rumah' masing - masing. Bedanya aku belum menemukannya. Belum. Dan belum mau. Philophobia masih menjangkiti hatiku.

Rea, hari ini aku ada menonton sebuah film yang maknanya dalam sekali, tapi dia harus mempunyai banyak sensor di film itu. Di film itu, ceritanya tentang seorang cowok berandalan yang menyukai cewek yang paling pintar di sekolahnya. Dari SMP hingga SMA, cowok itu selalu mengejarnya. Cewek itu juga tertarik kepadanya. Days gone by, mereka sama - sama, tetapi tidak pacaran. Mereka sangat tahu perasaan satu sama lain. Namun, hal yang menyebalkannya, mereka tidak bersama - sama. Mereka menempuh jalan masing - masing.

Lagi - lagi hal itu Rea. Sebuah perpisahan, kamu sangat mengetahui bahwa aku sangat membenci perpisahan. Aku sangat tidak menyukai hal itu. Namun, apa mau dikata, setiap positif ada negatifnya, yin ada yang, kanan ada kiri, tarik ada dorong, perpisahan ada pertemuan. Ya, perpisahan ada pertemuan. Dia yang disana telah menemukan pertemuan itu, aku yang belum dan tidak mau untuk saat ini. Belum.

Rea, aku mau baikan sama yang disana. Berteman kembali. Aku janji kok Rea, hanya berteman tidak lebih. Kamu tahu Rea, aku sudah pesimis. Pesimis kalau yang disana bakalan liat post ini. Tapi, post ini bukan hanya untuk yang disana. Untuk yang membaca, agar jangan kayak aku. Manusia yang mengira dirinya telah move on, tetapi kenyataannya dia masih berdiri diam terpaku. Berharap yang tak mungkin, walaupun hanya sekedar sebuah pertemanan.

2 komentar:

Anonim Says:
27 Mei 2013 pukul 06.05

hem berat ni berat

Yara.. ^^ Says:
9 Juni 2013 pukul 07.21

hahaha Berat bagaimana?